Mengenali Musuh dan Kalahkan Ketakutan!
- GBIKA Brussels
- Feb 25, 2019
- 7 min read
Pengantar
Kita hidup di dunia ini selalu ada dalam peperangan. Untuk mengalami kemenangan dalam hidup ini, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah terjun berperang. Untuk menang dalam peperangan, kita harus mengenali lawan-lawan kita. Karena dengan mengenali lawan maka kita bisa menyusun taktik dan strategi untuk mengalahkan lawan. Kalau kita menguasai medan perang, maka kita akan tampil percara diri.
Kedua, kita harus tahu dan percaya bahwa Allah yang hidup dan perkasa ada di pihak kita, berperang untuk kita. Bukan hanya itu, Dia juga memberikan kuasa dan otoritas kepada kita, orang-orang percaya untuk menghadapi dan mengusir setan. Iman seperti inilah yang akan mengalahkan ketakutan.
Mengenal Ketakutan
Semua manusia pernah mengalami ketakutan dan berjuang mengalahkan ketakutan di level yang beragam. Ada yang takut mati, takut sakit, ada yang takut kekurangan, takut terjadi kesalahan, takut mencoba sesuatu yang baru, takut rugi, takut jatuh miskin, dan takut untuk bermimpi besar.
Darimana ketakutan itu muncul? Apakah Tuhan menciptakan ketakutan itu? Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka sadar bahwa mereka telanjang dan kata pertama yang keluar dari mulut mereka adalah “Aku Takut”. Mengapa mereka takut? Alkitab mencatat karena mereka telanjang. Konsekuensi dari dosa adalah keterpisahan manusia dari Tuhan, jauh dari Tuhan (telanjang) artinya rentan terhadap serangan lawan. Tidak lagi hidup dalam perlindungan dan kasih Allah.
Mengapa manusia jatuh dalam dosa? Karena manusia memberontak. Mengapa manusia memberontak? Karena kepada manusia diberikan kehendak bebas. Ketika manusia memberontak sejatinya manusia tersebut sedang bowing down (menyembah atau tunduk) kepada otoritas setan, tidak lagi percaya kepada Tuhan. Pada waktu seseorang tunduk kepada setan, setan mulai mendesakkan kebenaran-kebenaran palsu ke dalam pikiran orang tersebut.
Jadi ketakutan adalah konsekuensi dosa, Tuhan tidak pernah menciptakan ketakutan, karena itu Tuhan sering mengatakan “Don’t be afraid!” Jangan takut, Sebenarnya Tuhan sedang katakana, “Make sin no more!” Jangan berbuat dosa lagi agar engkau tidak takut. Karena waktu kita berbuat dosa sebenarnya kita sedang membuka pintu terhadap setan untuk masuk secara sah dan menyerang kita dengan ketakutan dan kebenaran-kebenaran palsunya. Setan adalah the author of fear! Dia datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Dia menebar teror dan ketakutan kepada gambar Allah, yaitu anda dan saya. Lawanlah setan maka dia akan lari.
Faith, Fear, Love and Hate
Lawan dari ketakutan adalah kasih. Kasih yang sempurna dalam Kristus Yesus melenyapkan ketakutan.
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” – 1 Yohanes 4:18.
Lawan dari ketakutan juga adalah iman.
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya (little faith)?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. – Matius 8:26.
Untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan iman dalam kebearan. Orang yang takut bermimpi besar dan memiliki visi kemenangan adalah orang-orang yang tidak atau belum menemukan kebenaran tentang dirinya sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri seperti yang Allah kenal dalam hidup kita. Tuhan mengenal Petrus (batu karang) dalam diri Simon (kertas tipis), Tuhan mengenal Israel (pemenang) dalam diri Yakub (penipu), Tuhan mengenal raja dalam diri Daud seorang gembala kecil. Dan mereka semua menemukan dirinya seperti yang Tuhan kenal. Pertanyaannya adalah, apakah anda mengenal diri anda sendiri seperti Tuhan mengenal anda?
Apa yang Allah berikan kepada kita?
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” - 2 Timotius 1:7
Karena itu, jangan takut, jangan lari dari ketakutan, jangan lari karena takut. Hadapilah ketakutan itu, kenalilah sumbernya, sumber ketakutan adalah setan. Pada waktu kita berdiri tegak menghadapi ketakutan, Tuhan bekerja di dalam setaip detail hidup kita. Dan ada berkat bagi para pemenang:
“Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. – Wahyu 3:21.
Dia sudah menang, karena itu kita harus dan pasti menang. Menang melawan siapa?
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. – Efesus 6:12.
Banyak orang percaya terintimidasi oleh ketakutan, karena itu perlu bagi kita untuk mengenakan strategi ilahi (selengkap senjata Allah) dalam peperangan dan belajar dari Yesus karena Dia adalah the Great deliverer. Dia memberi kita kekuatan (empower) untuk melawan pemerintah, penguasa, penghulu dunia dan roh-roh jahat di udara.
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu (adversary), si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. – 1 Petrus 5:8.
Kita tidak boleh takut terhadap setan, kita harus melawannya. Yesus memulai pelayanan-Nya, pertama-tama dengan mengalahkan setan setelah berpuasa selama 40 hari. Dan Dia juga membebaskan banyak orang dari kuasa setan.
Apa itu Setan? Setan adalah pasukan roh kegelapan dengan kepridadian dan kelicikan spiritual. Karena itu setan tidak bisa diukur dengan teleskop, tidak bisa dilihat dengan mikroskop dan yang jelas tidak bisa ditangkap dengan botol kecap.
Bagaimana cara setan masuk ke dalam tubuh manusia dan mempengaruhi manusia? Ada dua istilah yang harus kita bedakan, possession dan occupancy. Possesion adalah menguasai atau memiliki, sedangkan occupancy adalah menghuni atau menempati. Setan tidak bisa mengklaim bahwa dia memiliki kita, kita adalah ciptaan Allah yang maha tinggi dan kita adalah milik Allah. Namun setan bisa menghuni atau menempati manusia, karena itu Firman Tuhan katakan, setan berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya. Setan perlu obyek (darah dan daging) untuk bisa berfungsi di bumi, karena itu setan bisa masuk ke dalam tubuh manusia atau ke dalam binatang (ingat kisah setan masuk ke dalam babi).
Peran Setan dalam Penyakit
Banyak orang tidak percaya kalau setan menyebabkan atau bisa menyebabkan sakit. Mereka beranggapan waktu Alkitab di tulis, ilmu pengetahuan tidak sehebat sekarang yang mampu mendiagnosa segala macam penyakit. Yesus mengatakan bahwa setan bisa menyebabkan sakit-penyakit. Firman Tuhan adalah roh yang hidup, Firman Tuhan adalah catatan akurat tentang apa yang Dia kerjakan dan katakan.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahu dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" Lukas 13:10-16.
“Katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan (lunatic - kegilaan) dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.” Matius 17:15-18.
Ketakutan, kekuatiran, kegelisahan bisa menyerang siapa saja. Dari ayat di atas jelas bahwa penyebab sakit dan kegilaan adalah setan. Ini adalah pesan kemenangan itu, saat kita menghadapi setan, setan itu harus dan pasti lari, karena Yesus mengatakan semua kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Ku dan Aku memberikannya kepadamu. Di bangsa ini, kita harus exercise otiritas dan kuasa Kerajaan Allah dan menghadirkan Kerajaan Allah tersebut dan mengusir setan. Jangan takut, kenakan kuasa Kerajaan Allah dan bantai setan-setan itu, mereka harus dan pasti lari.
Bagaimana cara menghadapi setan?
Cara menghadapi setan,
Bicara / hardik setan dengan Firman Tuhan (Matius 4).
Usir setan dengan Firman Tuhan.
Percaya dan bicara adalah hal yang sangat mendasar di dalam Kerajaan Allah. Keselamatan terjadi karena kita percaya dan bicara dengan mulut kita. Bicara adalah mengkomunikasi pikiran dan roh itu beroperasi di alam pikiran dan itu bisa ditransfer ke dalam pikiran. Setan selalu mencari rumah (darah dan daging) untuk dihuni. Kita harus bereaksi, melawan dan menolak mereka, bicara kepada mereka karena mereka harus taat kepada perkataan kita karena kita mempunyai otoritas Yesus.
Selama kita tidak memiliki visi kemenangan, kita tidak akan pernah sampai di puncak kemenangan. Jangan menginstal diri anda di bawah standart yang Kristus telah tetapkan, kita harus serupa dengan Kristus. Kita akan dan pasti mengalahkan lawan-lawan kita karena Dia sudah mengalahkannya.
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." – Yohanes 8:36.
“Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. – Roma 5:17.
“Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” – Efesus 2:6.
Untuk berjalan dalam kemenangan, kita harus belajar melakukan peperangan rohani dan menerapkan otoritas kita atas kuasa gelap karena kita hidup dalam dunia yang penuh dengan roh. Kita harus menutup pintu rapat-rapat bagi iblis dengan tidak melakukan dosa lagi, luangkan waktu dengan Tuhan, perbaharui pikiran kita setiap pagi (baca My Morning Bread dari Ps. Lud).
Pertanyaannya sekarang adalah, “Seberapa BESAR anda menginginkan kemenangan itu?” Saya lebih memilih mati daripada harus mengalami kekalahan. Kita harus menghasilkan buah yang lebat, gemuk dan segar dari benih yang Tuhan taruh dalam hidup kita.
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” – 1 Korintus 9:24.
Menjadi yang terbaik bukan berarti menjadi lebih baik dari orang lain, kita tidak sedang bersaing dengan orang lain. Menjadi yang terbaik artinya kita berjuang hingga ke puncak gunung kemenangan. Yesus ingin shalom (berkat damai sejahtera) itu turun dan tinggal dalam hidup kita selamanya. Tetapi berkat-Nya tidak akan turun begitu saja tanpa kerjasama dari kita, mencari Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya. Amin.
Comments