Kuasa Ide
- gbikerajaan
- Sep 16, 2017
- 4 min read
Di dunia ini tidak ada yang lebih berkuasa daripada ide, ide lebih berkuasa daripada kematian. Dunia ini bergerak dan berfungsi karena kontribusi orang-orang yang sudah lama mati, contoh, demokrasi itu idenya orang Yunani. Demokrasi sekarang dipakai sebagai ideologi oleh hampir seluruh bangsa di bumi. Namun orang yang mencetuskan ide demokrasi itu sudah mati ribuan tahun lalu, namun idenya masih tetap hidup bahkan boleh dibilang menguasai dunia hingga sekarang. Indonesia sekarang menganut sistem demokrasi, bisa dikatakan bahwa Indonesia bergerak dan diatur oleh orang Yunani.
Ide menjadi ideologi dan orang-orang yang menciptakan ideologi sudah mati tapi ide-ide mereka tetap hidup. Ide tidak bisa dibunuh dengan senjata. Ide adalah sumber dari keberadapan. Teror itu adalah ide, sebagai ide, teror tidak bisa dibunuh dengan senjata, ide harus dilawan dengan ide yang lain. Allah bekerja dengan ide. Ide Allah dicatat di dalam Yohanes 1:1-3 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Allah menyatakan ide-Nya dengan Firman dan Firman itu menjadi manusia, manusia itu adalah Yesus. Yesus adalah kumpulan ide Allah dalam bentuk tubuh jasmani. Yesus adalah kehendak Allah di dalam tindakan. Ide yang ditulis di atas kertas menjadi perjanjian dan kita hidup dengan perjanjian lama dan perjanjian baru.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia kehilangan Ide Allah. Untuk memulihkan dunia ini, kesimpulan Allah adalah dunia memerlukan Ide, bukan tentara, juga bukan pahlawan. Dia mengirimkan Ide. Allah melawan ide dunia dengan Ide Allah. Saya harap sekarang anda mengerti mengapa Allah harus turun ke bumi dan menjadi manusia, yaitu untuk menghancurkan ide dunia dan menggantikannya dengan Ide Allah.
Kita ini berperang melawan ide dunia dan hanya Ide Allah yang sanggup mengalahkan ide dunia. Ide adalah kehendak yang dinyatakan, pikiran yang dinyatakan dengan kata-kata. Pikiran yang menjadi kata-kata itu berbahaya, karena itu hati-hatilah dengan apa yang anda dengar dan anda ucapkan. Pilihlah sumber yang benar. Ide Allah itu ada sejak awal dan masih segar sampai hari ini. Ide Allah tidak pernah berubah.
Di dalam suratnya kepada jemaat di Roma (Roma 12), Paulus mengatakan kalau kita ingin ditransformasi kita tidak memerlukan pikiran baru, yang kita perlukan adalah memperbarui pikiran (renew). Renew berarti kembali kepada keadaan awal pada waktu Allah menciptakan Adam dan Hawa yang diceritakan di dalam Kejadian pasal 1 dan 2. Ide Allah adalah mencicptakan banyak manusia (man) dan memberikan kuasa kepada manusia atas bumi. Kejadian 1:26 menjelaskan maksud Allah menciptakan manusia. Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Serupa dan segambar artinya manusia memiliki karakter yang sama dengan karakter Allah. Manusia memiliki budaya Kerajaan Allah. Budaya Kerajaan Allah itu diterangkan oleh Tuhan Yesus di dalam setiap kotbah-kotbahnya, lebih jelas ketika Yesus menyampaikan Firman di atas bukit (Matius 5). Paulus juga menguraikan budaya Kerajaan Allah dengan sangat baik, dia menyebutkan budaya Kerajaan Allah di dalam suratnya kepada jemaat di Galatia (Galatia 5:22-23) yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, kesabaran, kemurahan, kelemalembutan dan penguasaan diri.
Manusia diciptakan untuk tinggal di dalam taman Eden. Eden itu bukan nama tempat secara fisik. Eden itu artinya titik (spot) atau hadirat Allah atau pintu yang terbuka yang terhubung ke Sorga. Selama manusia tinggal di dalam taman Eden, dia mempunyai akses langsung kepada Allah dan bisa berbicara kepada Allah secara langsung seperti Adam dan Hawa sebelum jatuh ke dalam dosa.
Manusia diciptakan Tuhan untuk bekerja. Kerja bukan hanya berarti melakukan sesuatu, kerja artinya menjadi sesuatu (to become). Kerja artinya menjadi teman sekerja (partner) Allah dan melakukan tanggung jawab kita di bumi agar Kerajaan Allah datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di dalam Sorga. Kerja artinya menyelesaikan mandat yang Allah berikan kepada setiap kita. Pada waktu Allah menciptakan Sorga dan bumi, di dalam pikiran Allah sudah ada manusia dan di dalam setiap manusia, Allah menaruh mandat atau benih yang harus manusia kerjakan di bumi untuk kemuliaan Allah. Perintah Allah setelah Allah memberkati manusia adalah “Be fruitful and multiply!” Perintah ini oleh kebanyakkan orang diartikan beranak cucu, padahal perintah ini bukan hanya tentang beranak cucu. Be fruitful artinya be productive atau produksilah sesuatu. Allah tidak memerintahkan kepada manusia “Be seedfull” atau “berbenihlah” mengapa? Karena di dalam diri manusia sudah ada benih yang Allah taruh sejak dasar bumi diletakkan. Allah tidak akan memerintahkan sesuatu yang Dia tidak berikan modalnya di awal.
Bekerja artinya menemukan benih di dalam diri kita dan memproduksi sesuatu dari benih itu dan melipatgandakannya. Benih setiap orang adalah unik dan berbeda satu dengan yang lain. Karena benih tidak ada yang sama maka kita tidak bisa meniru orang lain. Banyak orang salah bekerja, mereka melihat orang yang sukses dan memiliki banyak uang lalu berpikir untuk meniru orang tersebut agar mengalami sukses yang sama. Itu salah, karena jika anda meniru orang lain, anda sebenarnya tidak pernah menemukan benih asli anda.
Manusia diciptakan untuk menguasai bumi (dominion). Tentang hal ini, banyak orang salah mengerti. Menguasai tidak berarti memiliki, tidak ada perintah untuk memiliki bumi. Menguasai juga tidak berarti menggunakan sekehendak kita untuk kepentingan kita. Menguasai artinya memerintah, melindungi, mengelola, mengusahakan dan mengembangkan. Apa yang boleh dan harus dikuasai oleh manusia? Allah menyebutkan daftar apa yang boleh dan harus dikuasai oleh manusia dalam Kejadian 1:26, yaitu ikan di laut, burung di udara, binatang merayap dan seluruh bumi termasuk kekayaan di dalam perut bumi, air dan tumbuh-tumbuhan. Ada satu ciptaan yang Tuhan tidak sebut yaitu manusia. Artinya Allah tidak memerintahkan manusia menguasai manusia yang lain. Pada waktu Allah menciptakan manusia, di dalam pikiran Allah tidak ada konsep perbudakan. Jadi kalau sekarang banyak terjadi perbudakan di dunia ini, ini jelas bertentangan dengan Ide asli Tuhan.
Manusia diciptakan Allah untuk mengelola dan mengusahakan (cultivate) bumi dan semua yang ada di atasnya. Manusia diberi kuasa bukan atas manusia yang lain melainkan berkuasa di area benih (the area of gifting). Benih mangga akan disebut sukses kalau ia menjadi pohon mangga. Pohon mangga itu sudah ada dan terjebak di dalam benih mangga. Benih mangga itu adalah pohon mangga. Analogi ini berlaku untuk manusia. Di dalam diri manusia ada benih yang ditaruh oleh Tuhan dan manusia bertanggung jawab untuk menemukan benih itu dan melipatgandakannya sehingga kita menjadi seperti yang Allah kehendaki sejak awal penciptaan.

Comments